Begini Cara Menteri Trenggono Rayu Investor Ramai-ramai Masuk RI

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengajak investor masuk ke sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Tak hanya perikanan, kata dia, peluang-peluang investasi masih banyak terbuka di sektor kelautan dan perikanan RI.
Mulai dari pengolahan rumput laut, pengolahan udang, budidaya perikanan, perikanan tangkap terintegrasi, bahkan pariwisata. Hal itu disampaikan dalam dalam Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 yang digelar di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Trenggono https://kas138.com/ mengungkapkan proyeksi dari Global Seafood Market, pasar seafood global akan tumbuh dengan laju tahunan hingga 8,92%.
Di saat bersamaan, dia menambahkan, nilai hilirisasi perikanan tahun 2022 tercatat mencapai Rp289,64 triliun. Yaitu, makro Rp77,08 triliun, menengah Rp11,04 triliun, kecil Rp11,52 triliun, dan mikro Rp189,99 triliun.
“Saya mengundang untuk berinvestasi di sektor perikanan Indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan kemudahan perizinan, insentif, keamanan, dan kestabilan iklim politik, serta konektivitas SDM (sumber daya manusia) terampil,” kata Trenggono.
“Kami berharap peluang investasi ini bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh seluruh investor untuk bersama-sama berkontribusi dalam rangka mewujudkan industri kelautan dan perikanan Indonesia yang maju, tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing,” tambahnya.
Di sisi lain, Trenggono mengaku, tengah bersiap merencanakan pembangunan infrastruktur. Yaitu berupa data terintegrasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan dan investasi di kelautan dan perikanan Indonesia.
“Kami sedang merencanakan pembangunan infrastruktur Ocean Big Data yang bertujuan untuk pengawasan, monitoring, penyediaan data yang update, dan penyusunan decision support system,” kata Trenggono.
Terkait capaian investasi di sektor kelautan dan perikanan hingga saat ini, Trenggono memaparkan, per kuartal III/2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Terdiri dari PMDN (Penyertaan Modal Dalam Negeri) sebesar Rp 5,32 triliun, PMS (Penyertaan Modal Asing) Rp 1,4 triliun dan kredit investasi Rp 2,84 triliun.
Berdasarkan bidang usaha, pengolahan ikan menempati urutan pertama dengan nilai investasi Rp3,65 triliun. Disusul subsektor budi daya perikanan Rp2,6 triliun, pemasaran produk perikanan Rp1,95 triliun, penangkapan ikan Rp1,18 triliun, dan jasa perikanan Rp186 miliar.