Cerita Cak Imin Mendadak Dikasih Uang oleh Pendukung Saat Kampanye

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bercerita dirinya mendadak diberi uang saat berkampanye oleh pendukungnya. Cak Imin yakin ini merupakan kekuatan moral.
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam sambutannya saat deklarasi dukungan dari Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran dan Alumni Institute Ilmu Al-Quran di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Adapun awalnya perwakilan PTIQ, Musni Umar, menilai rakyat memerlukan perubahan untuk masa depan Indonesia. Musni Umar mengatakan pihaknya telah mengamati berbagai fenomena yang terjadi. Menurutnya, saat ini marak terjadi narkoba, judi online, hingga mahalnya sembako.

“Kami keluarga besar alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran Jakarta dan keluarga besar alumni Institut Ilmu Alquran Jakarta, yang tersebar di berbagai daerah seluruh Indonesia, setelah mengamati berbagai proses fenomena sosial dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti merajalelanya korupsi kolusi dan nepotisme, serta dekadensi moral,” ujarnya.

“Selain itu maraknya narkoba, judi online, penipuan, pinjaman online, mahalnya sembako, banyaknya pengangguran, terjadinya defisit keadilan dalam bidang ekonomi dan hukum serta terjadinya perampasan tanah rakyat dengan dalih investasi,” sambungnya.

Singgung Politik Uang
Selain itu, kata dia, kemiskinan pun semakin merajalela, terutama di kawasan Timur Indonesia. Sebab itu, Musni Umar menilai perlu sosok pemimpin yang dapat mengubah hal tersebut.

“Hal lain yang amat memprihatinkan ialah politik uang dan politik sembako dalam pemilu. Kekayaan alam Indonesia yang belum dimanfaatkan baik sebesar-besar kemakmuran rakyat, utang yang terus membesar, jumlahnya tanpa diiringi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat, padahal utang akan membebani rakyat Indonesia karena harus dibayar dan masih sangat banyak permasalahan yang gagal diatasi dan dipecahkan,” paparnya.

Musni mengatakan atas dasar tersebut, pihaknya mendukung Anies-Cak Imin. Menurutnya, Anies-Cak Imin dapat membawa perubahan terhadap Indonesia.

“Berdasarkan berbagai alasan di atas, kami dari keluarga besar Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran Jakarta dengan ini menyatakan dukungan kepada perubahan dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden dan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden,” ungkap dia.

Apresiasi Cak Imin
Kemudian, dalam sambutannya, Cak Imin mengaku terharu atas dukungan yang diberikan. Cak Imin mengatakan dukungan itu memberikan semangat untuknya dan Anies.

“Ini kebahagiaan luar biasa sekaligus memotivasi bagi kami berdua untuk berikhtiar untuk mewujudkan amanah ini, amanah kemenangan pada Pilpres 2024 14 Februari,” kata Cak Imin dalam sambutannya.

Cak Imin pun menerima dukungan dari PTIQ dan IIQ. Cak Imin mengatakan mandat yang diberikan itu akan diperjuangkan olehnya dan Anies.

“Ini berkah yang luar biasa buat kami berdua, dan amanat yang diberikan jelas. Mandat-mandat, perintah-perintah kepada pembaharuan perubahan, dari agenda pembangunan nasional,” ujarnya.

“Seluruh yang disampaikan tadi mulai dari strategi pembangunan, penanganan masalah secara cepat adalah bagian dari mandat yang harus kita siapkan untuk perubahan,” sambungnya.

Mulanya, Cak Imin mengatakan jika dalam kampanye dirinya dan capresnya Anies Baswedan memiliki banyak keterbatasan.

“Memang, memang dari segi politik Mas Anies dan saya hampir pasti logistiknya terbatas, hampir pasti balihonya 0 koma sekian dibanding 100 sekian, dibanding yang lain,” kata Cak Imin.

Diberi Uang Mendadak
Meski begitu, Cak Imin mengaku merasakan banyak harapan yang dititipkan kepadanya. Bahkan, kata dia, para pendukungnya kerap memberikan uang kepadanya saat kampanye.

“Tapi alhamdulillah seluruh harapan mengalir begitu deras, seluruh titipan,” ujarnya.

Bahkan kalau kita kampanye tiba-tiba ada yang datang ngasih uang Rp 300 ribu, Rp 200 ribu ke panggung, memberikan gambar, memberikan berbagai langkah. Bahkan tanpa diminta,” sambung dia.

Menurutnya, hal ini menjadi kekuatan moral baginya. Cak Imin menuturkan dukungan itu menandakan jika politik yang dilakukannya ialah mengandalkan nilai dan etika.

“Inilah yang dimaksud kekuatan moral yang telah mendorong ibaratnya apa yang dilakukan Mas Anies Baswedan ini diskusi politik, politik yang hanya mengandalkan nilai dan etika, mendapatkan dukungan jauh lebih besar daripada yang mengandalkan uang dan promosi besar-besaran,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*