Jajan di Makkah Bisa Pakai Rupiah, RI Masih Lobi Arab Saudi

Dompet elektronik milik Gojek, GoPay memperdalam kerja sama dengan organisasi muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, dalam bidang donasi non-tunai melalui implementasi QRIS dari Bank Indonesia di Kotak Infaq Nahdlatul Ulama (KOIN NU). (Ist)

Bank Indonesia (BI) mengaku saat ini masih melakukan komunikasi dengan pihak Arab Saudi untuk bisa menjajaki kerjasama transaksi penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT).

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan, transaksi LCT ini akan memudahkan jamaah asal Indonesia yang melaksanakan ibadah haji maupun umrah.

Kerjasama ini, https://totojpslot.online/ memungkinkan orang Indonesia  melakukan transaksi di Arab Saudi hanya dengan menggunakan QRIS. Pun sebaliknya, orang Arab Saudi yang sedang berkunjung di Indonesia bisa melakukan transaksi menggunakan QR.

Dody menyebut, saat ini komunikasi dengan otoritas Arab Saudi masih berlangsung, dan hingga saat ini masih terus melakukan koordinasi.

“Cukup panjang dialog dengan Arab Saudi. Sampai sekarang belum, tapi sedang menuju ke sana. Harapannya ke sana, karena diuntungkan banyak jamaah (Indonesia) di sana. Artinya di sana harusnya terbantu dengan pembayaran menggunakan digital, QR misalnya,” jelas Dody saat ditemui kemarin di Hotel Hitlon, Nusa Dua, Bali, dikutip Selasa (28/3/2023).

Bank Indonesia masih terus melakukan negosiasi dengan otoritas di Arab Saudi. Oleh karena itu, tidak bisa ditargetkan kapan implementasi LCT dengan Arab Saudi bisa berjalan.

Yang jelas, kata Dody semua infrastruktur untuk menjalankan sudah siap, hanya menunggu legalitas dan persetujuan lebih lanjut oleh otoritas Arab Saudi.

“Kita tidak bisa menggunakan target. Tergantung kesiapan masing-masing, butuh waktu panjang. Karena mereka proses harus masuk ke state-nya. Proses panjang dari level atas,” ujarnya.

Terpenting, lanjut Dody kerjasama ini bertujuan untuk memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat Indonesia, yang ada di Arab Saudi, bukan tentang seberapa besar nilai transaksi yang dilakukan turis Arab yang berkunjung ke Indonesia.

“Jangan lihat outbound versus inbound, karena kalau lihat duit banyak outbond ya kita. Lebih banyak bayarnya ketimbang kita masuk. Tapi lebih kepada kemudahannya. Jadi lebih praktis, murah, cepat, aman, dan transparan kepada konsumen,” pungkas Dody.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*