Maaf Ukraina, Atlet Rusia Bisa Ikut Olimpiade Paris 2024

Pembukaan Olimpiade musim dingin Beijing 2022 digelar di Bird's Nest Stadium (AP/Jeff Roberson)

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sepertinya masih memberi lampu hijau bagi atlet Rusia untuk berlaga di olimpiade. Ini menjawab seruan boikot yang muncul karena perang yang dilancarkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Presiden IOC Thomas Bach dilaporkan telah merekomendasikan kepada federasi dan penyelenggara acara olahraga internasional bahwa atlet dengan paspor Rusia masih bisa harus berkompetisi. Namun, mereka hanya akan berlaga sebagai “atlet netral perorangan”.

Atlet netral perorangan merujuk tak ada embel-embel negara yang dipakai. Para atlet Hanna akan memakai seragam serba putih dan tak boleh memiliki logo tim.

Atlet juga dilarang menampilkan bendera nasional. Ini juga berlaku ke Belarusia, sekutu Rusia, yang mendukung perang.

“Termasuk membuat pernyataan yang dapat merugikan kepentingan kompetisi, integritas atau netralitas peserta,” bunyi pernyataan IOC.

Namun, atlet yang secara aktif mendukung perang akan dilarang bermain. Ini juga berlaku bagi atlet yang dikontrak oleh militer Rusia atau Belarusia atar badan keamanan nasionalnya.

Sebelumnya, lebih dari 300 mantan dan pemain anggar aktif menulis surat kepada IOC untuk mendesak organisasi tersebut untuk menegakkan sanksi atlet Rusia. Mengizinkan para atlet kembali ke kompetisi internasional, kata mereka, merupakan kesalahan besar.

“Agresi Rusia tidak hanya melanggar norma-norma hukum internasional tetapi juga nilai-nilai dasar Olympisme,” katanya.

“Termasuk perdamaian, perkembangan harmonis umat manusia dan penghormatan terhadap martabat manusia dan hak asasi manusia,” tambah mereka.

Februari, AS dan lebih dari 30 negara lain juga meminta hal sama. Menteri Olahraga Ukraina, Vadym Guttsait, memperingatkan akan memboikot Olimpiade Paris 2024 jika atlet Rusia diizinkan bertanding.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*