Emirates Group Dubai mengumumkan laba tahunan sebesar US$5,1 miliar atau sekitar Rp82 triliun pada Senin (13/5/2024). Jumlah ini meningkat sebesar 71% dari tahun sebelumnya.
Berkat permintaan pelanggan yang kuat, keuntungan Emirates selama dua tahun terakhir mencapai US$8,1 miliar (Rp130 triliun). Jumlah ini melampaui kerugian yang terlihat selama pandemi yang melanda pada tahun 2020-2022.
“Grup Emirates sekali lagi meningkatkan standar untuk memberikan rekor kinerja baru,” kata Ketua dan Kepala Eksekutif Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Emirates Group mengumumkan rekor laba sebesar US$3,0 miliar (Rp48,2 triliun) tahun lalu. Dengan jumlah laba tahun ini, Emirates berhasil telah menghapus kerugian sebesar US$1,1 miliar pada tahun 2021-2022 dan defisit besar sebesar US$5,5 miliar pada tahun sebelumnya.
“Kemampuan finansial Grup yang sangat baik saat ini menempatkan kami pada posisi yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan di masa depan. Hal ini memungkinkan kami berinvestasi untuk memberikan produk, layanan, dan nilai lebih yang lebih baik kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami,” kata Sheikh Ahmed.
Bisnis penerbangan saja telah menghasilkan rekor keuntungan sebesar US$4,7 miliar, naik 63% bagi perusahaan. Sebagai informasi, Emirates Group juga mencakup perusahaan layanan bandara Dnata, yang keuntungannya meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi US$400 juta.
Tenaga kerja Emirates Group pun juga tumbuh 10% menjadi 112.406 karyawan. Maskapai ini akan menerima 10 Airbus A350 baru mulai Agustus namun masih terkendala oleh penundaan pengiriman Boeing 777X, dengan 205 pesanan.