Menjalani puasa seks ternyata memiliki sejumlah manfaat, salah satunya bisa meningkatkan kualitas hubungan pasangan suami istri.
Puasa seks, seperti yang dijalani selebriti Kourtney Kardashian, adalah bagian dari Ayurveda atau bentuk pengobatan tradisional India guna menghilangkan racun dari tubuh. Puasa seks berarti dengan sengaja memilih untuk tidak bercinta.
Mengutip Dazed, psikoterapis dan konselor Marianne Johnson menjelaskan bahwa banyak terapis hubungan menggunakan metode yang disebut fokus sensasi agar keintiman makin intens. Dalam metode tersebut, pasangan diminta untuk tidak bercinta dengan penetrasi dan fokus pada pengalaman inderawi lain.
“Fokus sensasi dimulai ketika pasangan setuju untuk tidak melakukan hubungan seks penetrasi untuk jangka waktu tertentu dan berfokus terhadap pengalaman inderawi lainnya dan berbagai bentuk sentuhan. Secara bertahap pasangan membangun sentuhan yang lebih intim dan akhirnya berhubungan seks,” paparnya.
Puasa seks penetratif juga bisa membantu pasangan makin memahami tentang proses gairah mereka. Pasangan pun bisa semakin pandai berkomunikasi dan bekerja sama melalui proses demi proses.
Apa yang akan terjadi setelah puasa bercinta?
Psikolog asmara Madeleine Mason Roantree menjelaskan apa yang biasanya dialami pasangan yang menjalani puasa seks.
“Setelah beberapa waktu, pasangan akan merasa semakin menginginkan seks yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan,” ujarnya dikutip dari The Independent.
Mason menambahkan bahwa ada latihan tambahan yang dapat dilakukan pasangan jika mereka ingin memaksimalkan manfaat puasa bercinta.
“Untuk pasangan ini, saya akan merekomendasikan latihan yang disebut ‘sensate focus’, yang mengharuskan pasangan mengalokasikan waktu dalam seminggu, sekitar satu jam atau lebih, bergiliran menjadi sensual satu sama lain,” katanya.
“Pertama, cobalah menyentuh zona non-erogen tanpa berciuman atau melakukan hubungan seksual, kemudian secara bertahap selama beberapa minggu meningkatkan sentuhan, termasuk zona sensitif seksual dan akhirnya melakukan hubungan seksual.”