Putin Marah ke Eropa Soal Istilah ‘Russophobia’

Putin Marah ke Eropa Soal Istilah ‘Russophobia’

Russian President Vladimir Putin meets with service members, who were wounded in the course of a conflict in Ukraine, as he visits the A.A. Vishnevsky Central Military Clinical Hospital of Russia's Ministry of Defence on the outskirts of Moscow, Russia, January 1, 2024. Sputnik/Kristina Kormilitsyna/Pool via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam Eropa karena istilah ‘Russophobia’ atau ketakutan yang disebabkan oleh Rusia hingga memicu kebijakan anti-Rusia di negara-negara Benua Biru. Hal ini mengacu pada perang Ukraina yang belum juga reda hingga saat ini.

Putin juga mengkritik negara-negara Baltik atas penegakkan hak asasi manusia. Hal ini disampaikannya pada peresmian tugu peringatan Perang Dunia II, pada Sabtu (27/1/2024).

Sejak mengirim pasukan Rusia ke Ukraina hampir dua tahun lalu, Putin membandingkannya dengan perjuangan melawan Nazi demi menggalang semangat bangsanya.

“Rezim di Kyiv mengagung-agungkan https://totogaming.site/ kaki tangan Hitler, orang-orang SS…Di sejumlah negara Eropa, Russophobia dipromosikan sebagai kebijakan negara,” kata Putin di peringatan 80 tahun berakhirnya pengepungan Nazi, mengutip Reuters dan CNA.

Tujuan Jerman saat itu adalah mencuri sumber daya Uni Soviet dan memusnahkan rakyatnya, katanya.

Ukraina, yang merupakan bagian dari Uni Soviet dan menderita kehancuran di tangan pasukan Hitler, menolak perbandingan tersebut sebagai dalih palsu untuk perang penaklukan.

Dalam pidatonya, Putin juga mengecam negara-negara Baltik atas hak asasi manusia. Estonia, Latvia, dan Lituania – yang memerintah dari Moskow selama Perang Dingin namun sekarang menjadi anggota Uni Eropa dan aliansi militer NATO – termasuk di antara kritikus paling keras terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

“Di negara-negara Baltik, puluhan ribu orang dinyatakan tidak manusiawi, dirampas hak-hak dasar mereka, dan menjadi sasaran penganiayaan,” kata Putin, mengacu pada tindakan keras terhadap migrasi. Moskow telah berulang kali menuduh negara-negara Baltik xenofobia dan memperlakukan minoritas Rusia sebagai “kelas dua”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*